Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Bekasi Ditargetkan Rampung Tahun Depan
Pabrik Hyundai direncanakan usai akhir 2021 serta babak produksi akan dilaksanakan di tahun selanjutnya. Sarana ini bisa menjadi pusat manufacturing pertama kali Hyundai yang berbasiskan di teritori ASEAN.
Sudah diketahui, untuk membuat pabrik di Kota Delta Mas – Bekasi seluas 77,6 hektar, Hyundai mengucurkan dana US$ 1,55 miliar atau sama dengan Rp 22,76 triliun (dengan kurs Rp 14.683,5).
Angka itu spesial digunakan buat meningkatkan kendaraan listrik murni (EV) di sini. Selanjutnya mereka berkeinginan selekasnya mengeluarkan mobil bertenaga listrik dalam kurun waktu dekat.
"Kenaikan nilai satu merek dari Hyundai Motor Company. Bisa dihubungkan dengan pengembangan usaha yang signifikan pada mobilitas hari esok. Dan investasi berkepanjangan di brand. Contoh peluncuran merek spesial EV namanya Ioniq," tutur Mike Rocha, Merek Valuation Global Director Interbrand Hyundai dalam info sah di OTO.com (21/10).
Dengan bertambahnya trend pengunaan EV di Tanah Air. Hyundai siap memperkenalkan beberapa type mobil listrik murni dalam kurun waktu dekat. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang tangani pemasaran.
Memiliki komitmen untuk membuat tonggak riwayat baru jadi game changer di ekosistem EV. Dan pengin bawa Indonesia ke zaman elektrifikasi.
Triknya, dalam beberapa bulan akhir, mereka menggamit faksi ke-3 lewat Hyundai Ioniq electric. Bahkan juga telah digunakan dalam pengerahan tenaga medis buat kurangi penebaran Covid-19.
Crossover Kona EV
Mengikut cara Ioniq, Hyundai Kona EV jua siap melantai di Indonesia. Banyak bocoran tersebar serta info digabungkan. Karena itu, silahkan berteman lebih dekat dengannya.
Hyundai ngomong, unit motor listrik dipasang sangat kuat. Variasi paling tinggi, mampu sediakan daya jelajahi berkendara 449 km berdasarkan pengetesan WLTP. Dinamo membuahkan output optimal 204 PS atau 150 kW.
Torsi ada langsung 395 Nm semenjak detik pertama kali. Ketika mengilat dari 0 sampai 100 km/jam cuman perlu 7,6 detik. Kecepatan optimal 167 km/jam.
cara melakukan withdraw dengan benar Memiliki baterei 39,2 kWh, Kona EV reguler punyai jarak menempuh 289 km. Motor membuahkan dorongan 136 PS / 100 kW plus kecepatan pucuk 155 km/jam. Tetapi ke-2 variasi membuahkan peristiwa puntir sama.
Skema operasi disokong oleh shift-by-wire. Cukup dengan memencet tombol, Anda dapat berpindah model mengemudi. Piranti ini hilangkan kesemrawutan mekanis di antara normal shifter serta transmisi.
Hingga sediakan tempat penyimpanan tambahan di muka mobil. Crossover EV diperlengkapi rem parkirkan elektronik (EPB).
Untuk isi baterei polimer lithium-ion sampai 80 % cuman perlukan waktu seputar 54 menit. Gunakan pengisi energi cepat arus searah (DC) 100 kW.
Jika memakai pengisi daya on-board 7,2 kW, pengisian daya arus bolak-balik (AC) semakin lama. Kurang lebih 9 jam 35 menit isi baterei jarak jauh. Lalu 6 jam 10 menit di piranti baterei standard.
Seandainya customer nantinya punyai Kona EV, dapat isi daya mobil di socket listrik perumahan biasa. Tetapi harus cocok dengan kabel-ICCB (in-cable control box).
Port pengisian daya terdapat dibagian depan kendaraan. Pas di samping simbol Hyundai. Sebatas perkiraan, mudah-mudahan dia dapat melantai sebelumnya akhir 2020. Atau sangat lama di permulaan tahun kedepan.
Karena peluncuran beberapa produk elektrifikasi serta investasi dalam mobilitas hari esok, ditambahkan tanggapan pada pasar lewat daring rasio global. Pabrikasi Hyundai menguatkan nilai merek.
Hyundai, dengan global, mendapatkan peningkatan nilai 1 % dari tahun ke tahun jadi $14,3 miliar. Hyundai juga pertama tempati rangking ke-5 antara merek otomotif global yang lain semenjak 2005 serta rangking ke-36 keseluruhannya.
Catatan itu menurut versus Global Merek Rangking Interbrand 2020. Gelar salah satu brand otomotif yang alami kenaikan merek nilai tahun ini di tengah-tengah wabah Covid-19.
"Kami benar-benar menghargai pendekatan aktif serta pro aktif perusahaan pada perombakan pasar jadi merek berkepanjangan. Yang mencakup pelebaran aliran pemasaran online, reaksi cepat pada aktivitas andil sosial. Serta kenaikan pas target dalam pemasaran baterei elektrik EV atau fuel-cell EV," tambah Mike.
Dengan kehadiran Ioniq, perusahaan akan manfaatkan pengetahuan manufacturing untuk mengenalkan 3 mode spesial baru sepanjang 4 tahun di depan.
Penciptaan merek IONIQ adalah respon atas kebutuhan pasar yang berkembang cepat serta pemercepatan gagasan Hyundai untuk pimpin pasar global EV.
Sesaat investasi Hyundai Motor dalam tehnologi hydrogen fuel cell sudah menguatkan tempatnya di bidang transportasi.
Hyundai belakangan ini mengirim 7 unit heavy-duty FCET (fuel cell electric truck) yang dibuat dengan massal pertama kali di dunia ke konsumen setia di Swiss, dengan keseluruhan 50 unit telah bekerja di situ tahun ini.
Kemampuan produksi untuk heavy-duty FCET akan capai 2.000 unit per tahun di 2021 untuk memberikan dukungan pengembangannya di Benua Biru, AS, serta Cina.